TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Warga Desa Kotadalom, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, yang mencoba melakukan penyerangan ke Dusun Napal, Desa Sidomulyo, mulai memasuki dusun tersebut.
Begitu tiba, ratusan massa mulai melakukan aksi pembakaran. Mereka membakar puluhan rumah warga Dusun Napal.
Informasi yang dihimpun Tribun, sedikitnya 60 rumah warga di dusun tersebut dibakar.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat massa melakukan penyerangan, ratusan warga Dusun Napal, yang mayoritas dihuni warga Bali sudah lebih dulu mengungsi ke lokasi aman.
Situasi di lokasi kejadian masih mencekam. Ratusan aparat dari Polda Lampung, Polresta Lampung Selatan, dan jajaran TNI saat ini berada di lokasi kejadian mengantisipasi serangan susulan.
Kapolda Lampung Brigjend Jodie Rosetoe bersama Danrem Garuda Hitam Kolonel Alamsyah dan Kapolres Lampung Selatan AKBP Harry Muharram Firmansyah dan Bupati Lampung Selatan, Ricko Mendoza mencoba menenangkan warga yang melakukan aksi pembakaran.
Bentrok antara warga Dusun Kotadalam dengan warga Dusun Napal, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan sebenarnya nyaris terjadi Minggu (22/1/2012) sekitar pukul 20.30 WIB.
Pemicunya bermula dari sikap Dicky (18), warga Dusun Napal yang menggeber sepeda motornya di sekitar areal parkir Pasar Sidomulyo. Perbuatannya mendapat teguran dari Ridwansyah (43), petugas parkir pasar.
Kurang senang mendapatkan teguran tersebut, Dicky pun memukul dada Ridwansyah. Mendapatkan perlakuan tersebut, Ridwansyah tidak melawan karena melihat Dicky bersama dengan empat temannnya.
Ridwansyah kemudian pulang ke rumahnya di Kotadalom. Ia menceritakan perisitwa yang dialaminya kepada warga lainnya yang kemudian langsung menyisir Pasar Sidomulyo.
Warga mendapati dua pemuda asal Kecamatan Way Panji, yakni Komang Warta (18) dan rekannya Wayan Pradite (15), sedang makan bakso.
Keduanya tidak mengetahui permasalahan tersebut sebelumnya. Akibat dari salah pukul, tokoh masyarakat dari Desa Balinuraga mendatangi Mapolsek Sidomulyo dan meminta pertanggungjawaban atas penganiayaan itu.
Peristiwa ini sudah diselesaikan Kapolres Lampung Selatan AKBP Harry Muharram Firmansyah. Dan, kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan damai.
"Dari hasil kesepakatan sudah jelas, bahwa tidak akan ada saling menyerang antara kedua belah pihak," kata Kapolres.
0 komentar:
Posting Komentar